Garis Luka Terindah

 

source. pinterest

Hello Pinkish!

Setiap orang pasti pernah mengalami sebuah luka, entah garis luka yang sudah membekas sejak masih kecil, maupun garis luka yang tergores saat dewasa.

Garis luka sering berhubungan dengan penolakan cinta bukan? Atau karena cinta bertepuk sebelah tangan? Entah penolakan dari orangtua atau dari seorang yang kita anggap kekasih.

Kali ini aku akan bercerita tentang garis luka, yang tergores terlalu dalam di hati. Berusaha untuk move on itu pasti, tetapi setiap detail kenangan pasti masih membekas. Kenangan pahit, kenangan manis, masih aku ingat.

Ikhlas? Tulus? Iya, pasti. Entah sebenarnya aku pantas bercerita tentang "Garis Luka Terindah" ini, atau sama sekali tidak perlu ku ceritakan. Tetapi aku memilih untuk menuliskan dalam surat terbuka ini, sebagai rasa terimakasihku dan keikhlasanku melepasmu. Walaupun sepertinya sudah terlalu lama.

Mungkin benar setiap orang beranggapan, "Sudahlah, itu masa lalu. Lupakan!" Ya, pasti aku lupakan. Tetapi pelajaran yang aku dapat dari garis luka ini, tidak bisa aku lupakan begitu saja. Justru aku jadikan sebuah pelajaran berharga untuk masa depanku.

💗💗💗

Surat terbuka ini aku tujukan untuk dia, yang sudah menggoreskan "Garis Luka Terindah".

Kedewasaan akan teruji, ketika kita siap menerima kenyataan, mau memaafkan kesalahan yang menyakitkan, saling memahami karakter tiap individu, dan tetap kuat serta tersenyum dalam setiap kondisi - STA

Kita dipertemukan dengan sebuah keadaan penuh dengan konflik. Ada beberapa tekanan yang membuat kita tetap bersatu, saat itu.

Aku ingat, seberapa bocahnya aku menghadapi segala masalah yang ada. Seperti seorang anak kecil yang menangis dan marah, lalu memaafkan saat diberikan es krim oleh orangtuanya.

Satu, dua tahun, kita lalui penuh dengan kejutan dan kenyataan. Memang benar ada kenyataan pahit di awal tahun kita bersama. Walaupun aku sempat berkelahi dan marah meminta keadilan, tetapi kamu tetap menguatkanku dan berada disisiku. Terimakasih.

Mungkin benar, aku adalah seorang perempuan yang tidak memiliki pengharapan, yang hanya memiliki 1 impian saja, yaitu menikah dan berkeluarga denganmu. Saat itu, aku memang tidak memiliki pikiran untuk mencari uang, lulus kuliah atau goals kesuksesan untuk diriku.

Aku bersyukur, karena aku menemukanmu saat itu. Kamu yang ada dan memaksaku untuk lulus kuliah, ketika aku sudah tidak punya harapan di kuliah. Nilai D dan E adalah nilai yang selalu aku dapatkan, karena aku tidak ada niat kuliah.

Aku memang sering main ke kampus kamu, dan bolos kuliah. Tapi kamu lagi-lagi memaksaku untuk kuliah, mengantar dan menemaniku kuliah, bahkan menemaniku sampai malam.

Iya, walaupun aku memang "bucin" dan lebih banyak menghabiskan waktu denganmu. Tetapi aku tahu, saat itu kamu berusaha memberiku semangat untuk kuliah dan mencari goals ku.

Suatu malam, menjelang aku ujian pendadaran, kamu mengajakku untuk menuliskan sebuah goals dalam hidup. Saat itu juga, aku tetap menulis kalau goals hidupku adalah kamu.

Semalam sebelum pendadaran, aku ingat. Kamu membolehkanku bermain mobile legend seharian, agar aku tidak terlalu stres dengan pendadaran. Bahkan kamu mengundang sahabatku saat kuliah datang, untuk menghibur dan menemaniku menyiapkan pendadaran.

Hingga akhirnya, 2018 aku lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Terimakasih sudah menemaniku. Walaupun aku tidak pernah menyangka, malam setelah aku dinyatakan lulus, kamu memutuskan hubungan kita.

💗💗💗

Dia mencintaimu di kala itu, tetapi tidak ada yang abadi. Dan aku yakin, dia tetap mencintaimu. -YPCP

Aku sadar, setiap hal yang aku inginkan, pasti kamu turuti.

Berlibur ke tempat yang aku mau, pergi nongkrong di kafe yang aku, mencoba makanan baru, pergi travelling ke luar kota, dan masih banyak lagi.

Kamu menyiapkan hal yang aku butuhkan, seperti air lemon hangat yang selalu tersedia di meja, saat aku sedang sakit.

Berkeliling kota Yogyakarta di malam hari yang dingin, hanya untuk membeli sebuah es krim, berteriak dan tertawa bersama, untuk menghilangkan rasa penat saat memiliki banyak tugas kuliah.

Ada banyak hal baru dalam kehidupan yang aku pelajari. Berusaha mencari uang dari 0, bertahan dalam kesesakan karena kejamnya dunia, dan tetap menolong orang lain.

Bahkan 2019, kamu berhasil menemukan jalan untuk masa depanku. Mengenalkanku pada dunia kecantikan, sebagai beauty vlogger. Mengantarkan dan memberiku support disetiap event yang aku hadiri. Membelaku saat aku terkena bullying dari netizen. Tetap memberiku semangat, kalau jerawat bisa menghasilkan uang.

Terimakasih karena kamu membantuku menemukan sebuah impian baru. Maaf, mungkin aku belum menjadi seorang youtuber terkenal. Tetapi dari arahan yang kamu berikan, akhirnya aku bisa menjadi content writer dan masih fokus dalam dunia beauty. Iya, aku masih meniti karier, aku belum sesukses itu. Terimakasih sudah menjadi support system pertamaku, dan mengenalkanku perjuangan berkarier di Jakarta yang keras.

💗💗💗

Stalking itu boleh, tapi harus siap dengan segala kenyataan pahit yang ada, yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita. - STA

Aku sangat ingat, garis luka yang kamu berikan padaku. Cinta bertepuk sebelah tangan, perselingkuhan, kebohongan, dan kecurangan lainnya yang pernah kamu lakukan padaku.

Tangisan, pertengkaran, rasa kecurigaan, cemburu, bahkan saling menyalahkan satu sama lain. Kita alami semua itu.

Setelah kita berpisah, mungkin rasa benciku padamu sangat tinggi. Mungkin aku pernah berkata tentang segala keburukanmu, karena aku kecewa sama kamu.

Entah apakah ucapan maafku masih berlaku atau tidak. Tetapi dari surat terbukaku ini, aku ingin mengucapkan permintaan maaf yang tulus dari lubuk hatiku, untukmu dan untuk perempuan yang sekarang ada disisimu. Karena aku pernah berkata-kata kasar dan mengutuk.

Mungkin permintaan maafku ini terlambat. Karena aku baru menyadari kalau kamu nggak seburuk itu. Bahkan aku sendiri juga memiliki keburukan. Aku harap, permintaan maafku ini tersampaikan dengan baik.

💗💗💗

 


Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. - Efesus 4:31-32

Di kehidupan yang baru ini, aku lebih belajar akan garis luka yang kamu berikan padaku. Untuk tidak terlalu mencintai orang lain hanya dengan hati saja, tetapi juga logika digunakan. Untuk tidak langsung menuduh orang lain, tetapi harus mencari bukti terlebih dahulu. Untuk berkomunikasi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, bukan dengan makian atau pertikaian bahkan fitnah.

Karena garis luka yang kamu goreskan padaku, aku menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih mandiri, lebih tangguh dan tidak putus asa, untuk menghadapi luka baru.

Terimakasih sudah mengajarkanku menjadi perempuan yang tangguh. Terimakasih untuk garis luka yang kamu ajarkan padaku, sehingga aku sudah paham untuk menyembuhkan luka baru, dari orang yang baru.

Sekarang aku bersyukur, karena kamu meninggalkanku. Tanpa garis luka terindah yang kamu tinggalkan, aku tidak akan bisa setangguh ini sekarang. Aku akan melanjutkan hidup dengan menemukan penggantimu, dan melanjutkan segala impian baruku.

Untuk kamu, aku bersyukur kamu sekarang bisa bahagia dengan perempuan pilihanmu. Bahagiakan dia, jangan buat dia menangis. Teruslah menjalani kehidupan yang baik.

Salam dari aku, seorang yang telah ikhlas melepasmu dan tulus menerima garis luka terindah. 😊

0 Comments