Sebuah Takdir Bertemu Dua Malaikat Kecil (Part 1)

 

cr: freepik

Aku tak pernah berpikir akan bertemu dengan dua malaikat kecil. Mungkin cerita ini akan membuatmu bingung. Tapi bersama cerita ini, aku ingin berkata pada kalian, kalau bertemuan itu adalah sebuah takdir yang akan menyelamatkanmu dan mendewasakanmu di masa depan.

Sebuah pertemuan pasti memiliki alasan tertentu, yang bisa kita pelajari untuk kehidupan selanjutnya. Dan inilah kisahku, yang bertemu dengan dua malaikat kecil.

Setiap hari aku selalu melakukan sebuah rutinitas, yang sebenarnya membuatku bosan tetapi aku perlu. Iya, rutinitas bekerja.

Hingga akhirnya aku memutuskan untuk pergi kesuatu tempat, yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, untuk mengisi waktu luang di tengah kesibukan bersama laptop.

Saat itu aku memiliki suasana hati yang bisa dibilang sangat buruk, karena aku berada dihubungan asmara yang penuh dengan lika-liku.

Aku duduk di sebuah taman bersama sahabatku. Tak ku sangka, aku melihat suatu bercahaya di dekatku. Aku tertarik dan aku memandanginya.

"Sis, sepertinya aku tertarik dengan cahaya itu... Aku tidak asing melihatnya." ucapku kepada sahabatku yang duduk di sampingku.

Lalu aku berdiri dan mendekati kilau cahaya yang tak jauh dariku. Aku terus menatap cahaya itu, dan sahabatku menepuk pundakku sambil berkata, "Sudahlah jangan dekati cahaya itu. Ayo kembali, kamu tidak mengenal cahaya itu."

👼👼👼

“Ketika kaki harus melangkah, yakinlah jika Tuhan berkehendak, Dia akan mempertemukan kita semula, pada waktu yang tak pernah kita duga.” -Nik Nur Madihah, Noktah Terjahit

 Hari berganti hari. Aku kembali pergi ke taman waktu itu. Aku berharap akan melihat cahaya lagi.

Aku merasa saat itu Tuhan berpihak padaku, dan ingin menyampaikan sebuah pesan kepadaku. Karena cahaya yang ingin aku temui, perlahan mendekat di depan mataku dan menunjukkan wujud aslinya, bahwa ia adalah seorang malaikat.

"Hai aku Aries, aku harap kamu mengikhlaskan segala yang akan menimpamu di masa depan, terkait dengan hubungan asmaramu.. Pasanganmu membutuhkan mu, tetapi kamu harus merelakannya." Ucap malaikat yang bernama Aries itu.

"Mengikhlaskan? Merelakan? Apa maksud dari ucapanmu ini?" Aku terkejut mendengar kata dari malaikat Aries.

"Suatu hari nanti, kamu akan paham dengan yang aku ucapkan. Aku tahu kalau kamu gadis yang kuat. Jika perpisahan terjadi, tetaplah kuat! Kamu boleh menangis dan mencariku lagi di taman ini." Kemudian malaikat Aries pergi dan meninggalkanku sendiri di taman, penuh dengan kebingungan dan teka-teki.

Aku berusaha berpikir dengan keras, apakah pesan yang disampaikan malaikat itu berhubungan dengan asmaraku di masa depan? Apakah aku akan putus dengan pasanganku? Aku bingung dan terus mencerna pesan dari malaikat Aries.

👼👼👼

That should be me, holding your hand... That should be me, making you laugh... That should be me, this is so sad... That should be me - Justin Bieber

Seminggu telah berlalu. Aku tidak pernah mendatangi taman itu lagi, karena aku tidak ingin mendengar rumor atau kabar yang membuatku bingung. Lebih tepatnya, aku tidak ingin bertemu dengan malaikat Aries.

Karena sudah sebulan lebih aku tidak bertemu dengan pasanganku, akhirnya aku menemuinya malam ini. Kami adalah pasangan LDR yang tidak bisa bertemu setiap waktu. Aku senang akhirnya bisa bertemu dengan pasanganku.

Aku berdandan cantik, lalu menggunakan rok mini berwarna cokelat dan bermotif bunga, dengan atasan kaos hitam. Aku menggunakan sneakers dan parfum beraroma bunga, kesukaan pasanganku.

Dengan wajah bahagia, aku menyambutnya. Ia mengajakku untuk berkeliling kota dan menghabiskan malam bersamaku, dengan makan sate di restoran favoritnya. Kami berdua sangat menyukai sate.

Kami berbagi cerita, canda dan tawa. Karena saat itu kami sedang mengalami quarter-life crisis, jadi kami saling menyemangati dan mendoakan.

Sampai akhirnya, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Aku harus pulang ke rumah, dan esok pagi dia harus lanjut dinas.

Sebelum pulang, ia memegang kedua tanganku dan menatap mataku dengan dalam.

"Maaf.... Maafkan aku..." Katanya sambil menatapku.

"Ada apa? Kenapa kamu minta maaf padaku?" Tanyaku.

"Aku tahu kamu mencintaiku, begitu pula aku mencintaimu.. Tetapi kita sudah tidak bisa bersama lagi. Orang tuaku tidak merestui hubungan ini, dan aku akan menjalani hubungan serius dengan perempuan yang dikenalkan orang tuaku." Ia mengucap serius dan menunduk lesuh.

"Jadi... hubungan kita berakhir malam ini?" Aku menatapnya dengan tajam dan menggenggam tangannya dengan erat.

"Iya.. Maafkan aku....." Dia memelukku dengan erat, seakan tak ingin melepaskanku.

"Baiklah... Aku bukan pilihan orang tuamu. Aku tidak berharga untukmu. Aku ikhlaskan kamu dengan perempuan lain. Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu." Aku membalas pelukkannya, dan menangis sambil tersenyum kecut.

Malam itu, semuanya berakhir. Aku menangis di dalam kamar sendirian. Hancur duniaku.

👼👼👼

you are not alone, I am here with you, though you're far away, I am here to stay... - Michael Jackson

"Aries.... Aries.... Dimana kamu?" esok harinya aku berlari menuju taman. Aku berteriak memanggil malaikat Aries.

Aku tidak melihat cahaya sama sekali, yang menunjukkan kalau malaikat Aries akan datang. Aku menangis, aku marah, aku sedih dan aku berteriak di taman itu.

"Mungkin sebuah takdir mempertemukan kita di taman ini, wahai Aries. Aku berterimakasih padamu karena pesan terakhirmu, membuatku siap menghadapi perpisahan dengan pasanganku. Tetapi sekarang aku sedih, aku menangis, kenapa kau tidak datang menepati janjimu?" Aku tersungkur menunduk meraung.

Kemudian angin berhembus sangat kencang mengenai tubuhku. Angin tersebut membawa kehangatan. Air mataku tersapu, dan aku merasakan sebuah pelukan.

"Hai gadis kuat. Kamu nggak sendirian. Aku disini bersamamu. Menangislah sampai air matamu habis, setelah itu kita bangkit ya.. Aku Taurus, kiriman Aries.." Aku semakin menangis dan merasakan lukaku sedang disembuhkan.

Mungkin malaikat Aries tidak menemuiku saat ini, tetapi malaikat Aries mengirimkan malaikat lain, yaitu malaikat Taurus yang menyembuhkan luka.


(bersambung.....)

0 Comments